Minggu, 02 Januari 2011

Avenged Sevenfold - Dear God

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can’t help but wish that I was there
Back where I’d love to be, oh yeah

Dear God the only thing I ask of you is
to hold her when I’m not around,
when I’m much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her
And now I wish I’d stayed
’Cause I’m lonely and I’m tired
I’m missing you again oh no
Once again

There’s nothing here for me on this barren road
There’s no one here while the city sleeps
and all the shops are closed
Can’t help but think of the times I’ve had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah

Dear God the only thing I ask of you is
to hold her when I’m not around,
when I’m much too far away
We all need that person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I’d stayed
’Cause I’m lonely and I’m tired
I’m missing you again oh no
Once again

Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
when hope begins to fade…

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love purpose hard to find

Dear God the only thing I ask of you is
to hold her when I’m not around,
when I’m much too far away
We all need the person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I’d stayed
’Cause I’m lonely and I’m tired
I’m missing you again oh no

SUMBER : http://www.cariliriklagu.com/2008/05/dear-god-lyrics-avenged-sevenfold/

Perbedaan Sikap Tertutup dan Terbuka

Sikap terbuka (open mindedness) amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi yang efektif. Lawannya: dogmatisme.
Mari kita lihat bagaimana karakteristik orang yang bersikap terbuka dikontraskan dengan karakteristik orang tertutup (dogmatis) yang saya ramu dari buku Psikologi Komunikasi – nya Jalaluddin Rahmat, dalam daftar berikut ini.

Sifat Orang Yang Terbuka
Pertama, seorang yang bersifat terbuka biasanya menilai pesan secara obyektif, dengan menggunakn data dan keajegan logika.
Kedua, orang terbuka rata-rata lebih mampu membedakan sesuatu dengan mudah, mampu melihat nuansa-nuansa.
Ketiga, orang yang bersifat terbuka lebih banyak berorientasi pada isi (content) ketimbang orangnya, bungkus atau polesan-polesannya.
Keempat, orang ini mau mencari informasi dari berbagai sumber, tidak hanya puas dengan satu nara sumber.
Kelima, ia lebih profesional dan bersedia tanpa malu-malu dan tanpa khawatir bersedia untuk mengubah kepercayaannya, keyakinannya, pendapatnya, jika memang itu terbukti salah.

Sifat Mereka Yang Tertutup
Pertama, ia suka menilai pesan berdasarkan motif pribadi. Orang dogmatis tidak akan memperhatikan logika suatu proposisi, ia lebih banyak melihat dan membaca sejauh mana proposisi itu sesuai dengan dengan dirinya. Argumentasi yang obyektif, logis, cukup bukti akan ditolak mentah-mentah. “Pokoknya aku tidak percaya” begitu sering diucapkan orang dogmatis. Setiap pesan akan dievaluasikan berdasarkan desakan dari dalam diri individu (inner pressures). Rokeach menyebut desakan ini, antara lain, kebiasaan, kepercayaan, petunjuk perseptual, motif ego irasional, hasrat berkuasa, dan kebutuhan untuk membesarkan diri. Orang tua dogmatis sukar menyesuaikan dirinya dengan perubahan lingkungan.

Kedua, cara berpikirnya simplistis. Bagi orang dogmatis, dunia ini hanya hitam dan putih, tidak ada kelabu. Ia tidak sanggup membedakan yang setengah benar setengah salah, yang tengah-tengah. Baginya kalau tidak salah, ya benar. Tidak mungkin ada bentuk antara. Dunia dibagi dua: yang pro-kita dimana segala kebaikan terdapat, dan kontra-kita dimana segala kejelekan berada.

Ketiga, lebih banyak berorientasi pada sumber. Bagi orang dogmatis yang paling penting ialah siapa yang berbicara, bukan apa yang dibicarakan. Ia terikat sekali pada otoritas yang mutlak. Ia tunduk pada otoritas, karena seperti umumnya orang dogmatis ia cenderung lebih cemas dan mempunyai rasa tidak aman yang tinggi.
Keempat, kalau ia mencari informasi ia akan mencari dari sumber-sumbernya sendiri. Orang-orang dogmatis hanya mempercayai sumber informasi mereka sendiri. Mereka tidak akan meneliti tentang orang lain dari sumber yang lain. Pemeluk aliran agama yang dogmatis hanya mempercayai penjelasan tentang keyakinan aliran lain dari sumber-sumber yang terdapat pada aliran yang dia anut.

Kelima, secara kaku mempertahankan dan membela sistem kepercayaannya. Berbeda dengan orang terbuka yang menerima kepercayaannya secara provisional, orang dogmatis menerima kepercayaannya secara mutlak. Orang dogmatis kuatir, bila satu butir saja dari kepercayaanya yang berubah, ia akan kehilangan seluruh dunianya. Ia akan mempertahankan setiap jengkal dari wilayah kepercayaanya sampai titik darah penghabisan.

Dan yang terakhir, ia tak mampu membiarkan inkonsistensi. Orang dogmatis tidak tahan hidup dalam suasana inkonsisten. Ia menghindari kontradiksi atau benturan gagasan. Informasi yang tidak konsisten dengan desakan dari dalam dirinya akan ditolak, didistorsi, atau tidak dihiraukan sama sekali.

Nah, agar komunikasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang efektif, dogmatisme harus digantikan dengan sikap terbuka. Tentu, bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap sportif. Sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan kita sendiri.

SUMBER : http://www.g-excess.com/id/perbedaan-sikap-tertutup-dan-terbuka-pada-manusia.html

Kelebihan dan Kekurangan dari Android

Boomingnya pemakaian ponsel besutan google ini tak urung menimbulkan rasa penasaran kita semua. Sebenarnya apa sih kehebatan dan keunggulan ponsel android dibandingkan dengan ponsel lainnya. Bahkan disinyalir ponsel android ini bisa menyaingi black berry dalam hal penjualannya. Lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan ponsel android silahkan simak artikel berikut:

Ponsel Android Mulai Serbu Indonesia

Menjelang akhir Februari lalu, Indosat bermanuver cepat untuk produk yang sebenarnya belum dikenal luas masyarakat awam Indonesia, yaitu telepon seluler berbasis sistem operasi Android. Ya, dengan menggandeng enam produsen agen tunggal pemegang merek, tampaknya Indosat serius dengan Android.

Enam agen tunggal pemegang merek (ATPM) itu tak tanggung-tanggung. Mereka adalah HTC dengan HTC Hero, Motorola dengan Motorola Milestone, Samsung dengan Samsung Galaxy Spica, LG dengan LG GW 620, Huawei dengan U8230, dan Sony Ericsson dengan Xperia X10.
Jumlah enam ATPM ini seolah memberikan sinyal bahwa Indosat tak ingin ketinggalan start untuk menggarap pasar Android di Indonesia. Akankah bisa booming seperti euforia BlackBerry?


Walau sudah pasang kuda-kuda sejak 22 Februari, secara resmi Indosat bersama partnernya baru meluncurkan ponsel-ponsel berbasis Android mulai Rabu (3/3), di ajang Indosat Android Expo, yang digelar serentak di tujuh kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Makassar), pada event Mega Bazar Computer, 3-7 Maret 2010.

Walau merilis bareng-bareng dengan ATPM, Indosat tak ingin mengunci ponsel tersebut hanya untuk operatornya. Tampaknya ”koalisi” ini bersifat cair dan tak mengikat mengingat Indosat juga masih memberikan peluang ATPM lain untuk bergabung.
Dibandingkan dengan negara-negara di Asia lain, peluncuran produk-produk Android di Indonesia ini cukup bombastis walau masih menyimpan teka-teki, benarkah produk ini pilihan strategis untuk publik pada umumnya di Indonesia. Hal itu mengingat potensi pasar Indonesia masih didominasi masyarakat awam.

Android adalah produk ponsel cerdas yang menuntut penggunanya juga harus cerdas dan akan lebih bagus jika selalu tersambung ke jaringan internet setiap saat. Tanpa koneksi internet memadai, Android tak punya kelebihan dibandingkan dengan ponsel pintar lainnya. Ponsel Android ibaratnya sebuah komputer, kegunaan komputer itu akan semakin fantastis jika pengguna bisa memilih dan meng-install aplikasi berguna.
Sistem operasi Android yang menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux ini awalnya dikembangkan Android Inc, sebuah perusahaan yang kemudian dibeli Google dan akhir-akhir ini oleh Open Handset Alliance.

Android sejak awal memiliki konsep sebagai software berbasis kode komputer yang didistribusikan secara terbuka (open source) dan gratis. Open source inilah sebenarnya kata kunci mengapa Android begitu seksi di mata para petualang gadget.
Keuntungan open source, banyak pengembang software yang bisa melihat dan memanfaatkan kode itu serta bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Satu hal yang unik, berbagai aplikasi itu diwadahi dalam sebuah portal, yaitu Android Market, sehingga pengguna tinggal meng-install aplikasi pilihannya.

Semua ponsel Android yang langsung bekerja sama dengan Google akan punya akses ke Android Market. Namun, sekarang juga sudah tumbuh portal software market di luar Android Market yang memungkinkan ponsel-ponsel Android yang ”indie” bisa menyediakan layanan instalasi berbagai aplikasi tambahan yang dibutuhkan.

Di portal Android Market dan sejenisnya disediakan ribuan aplikasi, yang mayoritas bisa didapatkan secara gratis. Ponsel Android ditunggu-tunggu kehadirannya oleh penggemar yang mania internet, terutama mereka yang sudah tak terpisahkan dari berbagai aplikasi khas dari Google, seperti Google Search, Google Talk, Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.

Akses internet penuh

Yup, tak ada yang meragukan bahwa Android itu canggih. Tetapi, apakah pasar Indonesia akan meresponsnya dengan antusias? Inilah teka-teki yang masih belum terjawab.

Namun, Guntur S Siboro, Chief Marketing Officer Indosat, punya alasan kuat dan optimistis dengan masa depan Android. ”Pengalaman berinternet pertama kali bagi masyarakat Indonesia itu lewat ponsel, bukan lewat komputer konvensional. Karena itu, pilihan Android ini merupakan pilihan tepat untuk mendorong pertumbuhan internet di Indonesia,” katanya.

Oh, akhirnya internet adalah salah satu alasan kuat untuk meluncurkan sebuah produk. Hal yang melegakan, alasan ini akan diikuti dengan berbagai paket layanan data dari Indosat yang akan mendukung fungsi Android. Salah satu layanan paket data yang digadang-gadang itu adalah Paket Prepaid Broadband, yaitu akses broadband dengan menggunakan kartu IM3/Mentari dengan cara dial ke *777*1*5# serta Paket Prepaid Broadband IM2 (mulai tanggal 25 Februari 2010). Pelanggan IM3/Mentari juga bisa menggunakan paket Broadband IM2 serta tentunya handset Android dengan harga spesial.
Dulu, ketika IM2 diluncurkan pertama kali, penulis sempat berlangganan dan di akhir cerita kecewa dengan tagline broadband di dalamnya karena faktanya tak seperti yang dijanjikan, banyak daerah yang tak terjangkau. Semoga paket data kali ini benar-benar akses broadband.

Untuk paket data IM3/Mentari, ya IM3/Mentari memang sudah lama menjadi salah satu favorit penulis karena harga yang murah dan masih nyaman untuk keperluan data normal. Tetapi, dengan ponsel Android dan kartu IM3 di dalamnya (paket data standar IM3 yang bukan broadband), ketika menjalankan fungsi Google Maps, beberapa kali penulis harus berhenti sejenak di tepi jalan untuk menunggu load data dari peta agar tampil sempurna selama perjalanan.

Semoga paket data yang baru, yaitu yang menggunakan dial ke *777*1*5#, bisa benar-benar membuat ponsel Android berfungsi sebagai gadget dahsyat. Jika benar demikian, tak sia-sia dukungan para komunitas Android yang datang di acara peluncuran Adroid, 22 Februari lalu.

(Sumber: KOMPAS.COM)

untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website resminya android di http://android-indonesia.com.

Nah sebagai ringkasan tentang kelebihan dan kekurangan android dapat aku simpulkan sebagai berikut:
1. tidak perlu bayar untuk download aplikasi.
2. Didukung penuh google. Jadi kita dapat menikmati semua layanan google seperti gmail, youtube, dan fasilitas google lainnya.
3. Stabil dan nggak mudah error atau hang.
4. Aman dari virus karena berbasis linux (kernel 2.6).
5. Aplikasi game 3 D nya sangat stabil dan mantap.
6. Konektivitas lengkap. Bluetooth, wifi, GPS.
7. Layar sentuh bagus pakai tangan nggak bisa pakai stylus.
8. Harga relatif murah.

Sedangkan kelemahannya antara lain:
1. Kurang nyaman untuk telepon.
2. Masih membingungkan bila pertama pakai.
3. Tidak ada Microsoft office.
4. Harus terkoneksi internet.
5. Belum banyak aplikasi yang tersedia.

SUMBER : http://www.lintasberita.com/go/1015082