Minggu, 02 Desember 2012

Work Breakdown Structure sesuai Penulisan Ilmiah


WBS adalah merupakan kependekan dari Work Breakdown Structure. Work Breakdown Structure merupakan proses awal dari project management yang membagi dalam fase-fase project. WBS sangat penting dalam perencanaan project. Dengan WBS kita akan menuliskan tahapan-tahapan project secara mendetail. Dari tahapan-tahapan yang kita tuliskan kita kemudian akan menganalisa kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) dan sumber-sember daya lainnya seperti tempat, fasilitas, alat-alat yang diperlukan. Dari analisa sumber daya-sumber daya ini kemudian kita bisa tentukan total waktu yang dibutuhkan. Dari total waktu yang dibutuhkan dan pemakaian sumber-sumber daya lainnya kita bisa menentukan biaya project. Biaya project ditambah dengan keuntungan yang ingin kita peroleh maka didapatkan harga  project. Dalam WBS kita akan membuat daftar fase-fase pengerjaan project. Beberapa fase tergantung dari fase sebelumnya, tetapi ada juga beberapa fase yang bisa dikerjakan secara bersama-sama. Dari analisa ini kita bisa memperkirakan kapan project bisa dimulai dan kapan project bisa selesai.

Adapun 3 manfaat utama WBS dalam proses perencanaan dan pengendalian proyek sebagai berikut :
1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.
2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.

Ada empat macam bentuk dasar dari WBS yang biasa digunakan dalam
proses pembuatan aplikasi penggajian, yaitu :
1. Linear, merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya dan tidak diperbolehkan adanya percabangan. Tampilan yang dapat ditampilkan adalah satu halaman sebelumnya atau satu
halaman sesudahnya.
2. Hirarki. Struktur hirarki merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai Master Page atau halaman utama. Halaman utama ini akan mempunyai halaman percabangan yang dikatakan Slave Page atau halaman pendukung. Jika salah satu halaman pendukung diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master Page, halaman utama kedua. Pada struktur penjejakan ini tidak diperkenankan adanya tampilan secara linear.
3. Non Linear. Pada struktur non linear diperkenankan membuat penjejakan bercabang. Percabangan ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki. Pada navigasi non linear walaupun terdapat percabangan tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama tidak ada pada master page dan slave page.
4. Campuran (Composite). Struktur penjejakan campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur
sebelumnya.

Berdasarkan dari Penulisan Ilmiah yang saya buat yaitu Aplikasi Mobile Jadwal KRL Jabodetabek,  saya melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 
a. Menentukan konsep permasalahan yang akan dibahas pada penulisan kali ini. Yaitu dengan cara mengetahui masalah yang terjadi di sekeliling saat ini. 
b. Mendesign bentuk aplikasi, dimulai dengan menyusun seluruh materi-materi yang bersangkutan. Lalu merancang interface aplikasinya yang menarik dan memudahkan user dalam penggunaannya. 
c. Menginput kodingan program Java yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini agar sesuai dengan rancangan yang diinginkan. 
d. Implementasi, yaitu melakukan uji coba untuk mengetahui apakah program berjalan sesuai keiinginan atau tidak. Tentu awalnya di tes menggunakan emulator J2ME yang tersedia pada Netbeans IDE 7.1.1, lalu jika berhasil akan di tes pada handphone.
Contoh WBS dari Aplikasi tersebut ialah sebagai berikut :

Pentingnya Manajemen Kontrol Keamanan pada Sistem

Menurut saya manajemen control keamanan pada sistem adalah sebuah proses untuk mengatur, mengorganisasi, dan mengontrol tingkat keamanan pada setiap level system. Pada dasarnya manajemen kontrol keamanan pada sebuah sistem itu sangatlah penting, karena jika sistem manajemen yang kita miliki tidak memiliki sistem keamanan maka semua Aset Sistem Informasi yang ada didalamnya dapat terancam nilai keasliannya dan kerahasiaannya.

Aset Sistem Informasi yang harus dilindungi melalui system keamanan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Aset Fisik, meliputi :
a. Personnel
b. Hardware (termasuk media penyimpanan, dan periperalnya)
c. Fasilitas
d. Dokumentasi
e. Supplies

2. Aset Logika, meliputi :
a. Data / Informasi
b. Sofware (Sistem dan Aplikasi)

Sumber ancaman yang dapat terjadi pada system kita itu berasal dari 2 sumber, yaitu :
- Sumber ancaman External :
Nature / Acts of God
H/W Suppliers
S/W Suppliers
Contractors
Other Resource Suppliers
Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition)
Debt and Equity Holders
Unions (strikes, sabotage,harassment)
Governmnets
Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity)
Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion)

- Sumber ancaman Internal :
Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup.
Employee, contoh Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase, extortion (pemerasan), improper use of service (penggunaan layanan yg tidak sah)
Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas

Di setiap perusahaan pasti memiliki arsip atau data yang  sangat penting dan rahasia bagi orang yang tidak memiliki kepentingan didalamnya, oleh karena itu Manajemen Kontrol Keamanan pada system itu sangat penting agar tidak ada kebocoran informasi bagi pihak-pihak yang ada niatan jahat dan dapat mengganggu kelangsungan bisnis perusahaan.

Kamis, 29 November 2012

Middleware Telematika dan Manajemen Data Telematika


Pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang Middleware Telematika dan Manajemen Data Telematika. Pertama saya akan menjelaskan pengertian Middleware itu sendiri. Terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah ada. Middleware Didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP [1]. Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi.


MIDDLEWARE TELEMATIKA

Tujuan Umum Middleware Telematika:
Ø  Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
Ø  Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda
Middleware yang paling banyak dipublikasikan :
·         Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE)
·         Object Management Group’s Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
·         Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model)

Lingkungan Komputasi
Lingkungan komputasi adalah suatu lingkungan di mana sistem komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis : komputasi tradisional, komputasi berbasis jaringan, dan komputasi embedded, serta komputasi grid. Pada awalnya komputasi tradisional hanya meliputi penggunaan komputer meja ( desktop ) untuk pemakaian pribadi di kantor atau di rumah. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi maka komputasi tradisional sekarang sudah meliputi penggunaan teknologi jaringan yang diterapkan mulai dari desktop hingga sistem genggam.
Perubahan yang begitu drastis ini membuat batas antara komputasi tradisional dan komputasi berbasis jaringan sudah tidak jelas lagi. Dalam ledakan informasi, bagaimana perusahaan memperoleh informasi akurat dan tepat waktu, respon cepat kebutuhan pelanggan menjadi faktor penting dalam kesuksesan bisnis. Untuk memastikan bahwa staf dari waktu, ruang dan kondisi jaringan tetap, mudah dan aman terhubung ke kantor pusat aplikasi, akses informasi dan data dan panggilan berbagai peralatan, perusahaan membutuhkan lingkungan kerja yang lebih kompleks untuk lebih banyak pengguna sumber informasi beberapa menyediakan kemampuan untuk menghubungkan.

Kebutuhan Middleware
Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Middleware dapat juga berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses. Middleware tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, salah satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker), Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction Processing) Monitor.
Di Linux, banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang dan sudah mengerjakan berbagai sistem middleware. Salah satu produk middleware IBM untuk
platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan rumah dan kantor. Produk middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API (Application Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™. Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware transaction processing monitor yang juga mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan model CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah aplikasi yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang ditunjang oleh BEA tanpa perlu modifikasi
dalam kode aplikasinya.
Dalam bidang kartu magnetis (smart cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan produsen CAC (Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang diberi nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di atas Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan fungsi-fungsi kriptografis.
ShaoLin Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur jaringan komputer yang bersifat ‘fit client’. Produk yang memenangkan ‘IT Excellence Awards 2002′ di Hong Kong ini, mengembangkan konsep ‘ t h i n c l i e nt’ dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin Aptus membuat banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang tersimpan di server melalui LAN secara transparan.
Saat ini, hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan middleware. Masih menurut IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam alat yang membantu sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi permintaan akan integrasi
aplikasi yang lebih baik. Linux, didukung oleh bermacam produk middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan middleware yang stabil, dengan harga yang bersaing.

Contoh-contoh Middleware :
1. Java’s : Remote Procedure Call
2. Object Management Group’s : Common Object Request Broker Architecture (COBRA)
3. Microsoft’s COM/DCOM (Companent Object Model)


MANAJEMEN DATA TELEMATIKA

Menurut DAMA (Demand Assigned Multiple Access), Manajemen Data adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika. Manajemen Data pada telematika terdiri dari :
  1. Manajemen Data Sisi Klien
Manajemen Data yang terjadi pada sisi klien dapat kita pahami pada DBMS dibawah ini.
Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database). Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device). mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm. Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.

  1. Manajemen Data Sisi Server
Manajemen Data yang terjadi pada sisi server dapat kita pahami pada versi DBMS dibawah ini.
MODBMS (Moving Object DBMS) adalah sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola informasi lokasi serta dinamis lainnya informasi tentang obyek bergerak. MODBMS memungkinkan seseorang untuk mewakili benda-benda bergerak dalam database dan untuk menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut. Daerah MODBMS merupakan bidang yang belum dijelajahi relatif terhadap RDBMS atau DBMS Spasial di mana beberapa karya yang telah dilakukan dalam standarisasi dan komersialisasi. Ada beberapa penelitian prototipe untuk MODBMS seperti DOMINO tetapi hanya sedikit produk MODBMS komersial. Memindahkan objek dapat diklasifikasikan ke dalam bergerak poin dan bergerak daerah. Memindahkan objek hanya relevan tergantung waktu posisi dalam ruang. Mereka bisa mobil, truk, pesawat terbang, kapal atau ponsel pengguna. Pindah daerah objek bergerak dengan rupa seperti badai, hutan file, tumpahan minyak, wabah penyakit, dan sebagainya. Pindah daerah berubah posisi dan geometri objek dengan waktu sambil bergerak poin hanya berubah posisi benda.

  1. Manajemen Database sistem perangkat bergerak
Pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak. Karakteristik manajemen database sistem perangkat bergerak :
a.       Memungkinkan untuk menginstal di dalam embedded devices
b.      Replika Data dan sinkronisasi ke Database perusahaan tradisional
Contoh dari layanan bergerak adalah GPRS. GPRS merupakan system transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip ‘tunnelling’. GPRS tidak menawarkan laju data tinggi yang memadai untuk multimedia nayata, tetapi GPRS merupakan kunci untuk menghilangkan beberapa batas pokok bagi layanan-layanan data bergerak.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak :
ü  Memperkaya utility investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada.
ü  Merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3.
ü  Mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM.
ü  Menghilangkan atau mengurangi beberapa pembatas bagi akses data bergerak.
ü  Memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada koneksi ‘dial up’ 56 kbps yang berlaku.
ü  Menampakan diri sebagai komunikasi yang ‘selalu’ terhubung sehingga memiliki
ü  Waktu sesi hubungan yang pendek dan akses langsung ke internet.


SUMBER :

Selasa, 06 November 2012

Layanan Telematika (Telematic Services) dan Teknologi yang Terkait Antarmuka Telematika


LAYANAN TELEMATIKA (TELEMATIC SERVICES)

Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Sebenarnya layanan telematika di Indonesia sudah cukup luas, namun tidak diimbangi oleh pengadaan fasilitas yg memadai serta sumber daya yg kurang memenuhi standar telematika itu sendiri. Sehingga kwalitas serta kwantitas dari layanan telematika di Indonesia masih kurang dari kata ‘memenuhi syarat’.
Layanan Telematika (Telematic Services) terbagi didalam 4 bidang, yaitu :
1.            Layanan Telematika di Bidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk pusat-pusat informasi untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat. Contoh layanan telematika di bidang informasi adalah : layanan jaringan telekomunikasi antar wilayah, layanan internet, pusat informasi dalam berbagai aspek kehidupan yg tersedia di media elektronik dan di tiap wilayah.

2.            Layanan Telematika dibidang Keamanan
Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Seperti contohnya dengan menggunakan Firewall dan juga anti virus yang ada. Pada bidang keamanan, telematika berperan sangat penting untuk menanggulangi para pencuri - pencuri informasi yang terbatas (rahasia). Sebagai contoh kepolisian Republik Indonesia memiliki situs resmi http://www.polri.go.id/  yang dapat diakses untuk melakukan pencarian terhadap orang hilang, atau daftar pencarian orang yang dipublikasikan oleh polri, dapat juga untuk mengadkukan suatu perkara atau melihat  pengaduan yang telah kita buat, serta melihat perkara kasus yang sudah terselesaikan ataupun yang belum terselesaikan. Dengan sistem yang diterapkan ini polisi dapat dengan mudah mengontrol keamanan serta dapat menerima masukan-masukan dari masyrakat sehingga kinerja kepolisian akan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Namun seiring dengan berkembangnya telematika diharapkan juga dapat membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.
Contoh layanan keamanan lainnya yaitu:
a. navigation assistant
b. weather,stock information
c. entertainment and M-commerce
d. penggunaan Firewall dan Antivirus

3.            Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer. Contoh lainnya :
-              Navigation. Navigasi dalah proses membaca, dan mengendalikan pergerakan suatu kerajinan atau kendaraan dari satu tempat ke tempat lain.
-              Global Navigation Satellite System atau GNSS adalah istilah untuk sistem navigasi satelit yang menyediakan posisi dengan cakupan global. Sebuah kecil memungkinkan GNSS elektronik penerima untuk menentukan lokasi mereka (bujur, lintang, dan ketinggian) ke dalam beberapa meter menggunakan sinyal waktu ditransmisikan sepanjang garis pandang oleh radio dari satelit.. Penerima di tanah dengan posisi tetap juga dapat digunakan untuk menghitung waktu yang tepat sebagai referensi untuk percobaan ilmiah.
-              LBS (Location-Based Service). Beberapa bagian yang lebih sederhana dari context awareness telah mulai dibangun. LBS (location-based service) misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu (pom bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda tergantung pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info dari user. Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran dengan ATM yang dimiliki user.

4.            Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal. Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service) adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan. Analogi Layanan Perbaikan sumber (Resource Discovery Service) dapat kita bandingkan dengan system kerja pada Yellow page services. Istilah Yellow Pages mengacu pada buku petunjuk telepon dari bisnis, dikategorikan sesuai dengan produk atau layanan yang disediakan. Seperti namanya, direktori tersebut awalnya dicetak pada kertas kuning, sebagai lawan dari halaman putih non-komersial listing. Istilah tradisional Yellow Pages kini juga diterapkan pada direktori online bisnis. Dengan Yellow page kita bisa mencari nomer-nomer telepon yang berkaitan dengan sesuatu yang sedang kita cari. Hal tersebut merupakan analogi dari layanan perbaikan sumber.


TEKNOLOGI YANG TERKAIT ANTARMUKA TELEMATIKA

Interface merupakan salah satu media yang digunakan komputer untuk berkomunikasi dengan manusia. interface di komputer dikenal dengan GUI (Graphical User Interface). Penghubung antara dua sistem atau alat. Media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat terintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
Teknologi yang terkait antarmuka dalam telematika terbagi menjadi 6, yaitu :
1.            Head-Up Display System
Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat untuk kepentingan penerbangan militer, sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan sipil, kendaraang bermotor dan aplikasi lainnya.
Kini teknologi Head Up Display (HUD) juga diterapkan oleh industri otomotif di dunia, dan BMW menjadi pabrikan otomotif pertama yang meluncurkan produk massal dengan teknologi HUD di kaca depannya. Teknologi ini tak hanya memberi kenyamanan bagi pengemudi, melainkan juga keselamatan berkendara. Pada saat mengemudi, seseorang dihadapkan pada banyak hal yang bisa berakibat pada berkurangnya perhatian terhadap situasi lalu-lintas. Umpamanya, pada saat memutar musik, mendengarkan radio, bercakap-cakap dengan penumpang, bahkan ketika pengemudi sekadar mengalihkan pandangannya ke arah dasbor. Perlu waktu satu detik bagi seorang pengemudi untuk melirik indikator kecepatan pada dasbor. Padahal dengan waktu satu detik pula, mobil pada kecepatan 50 kilometer per jam bisa meluncur sejauh 50 kaki.
Fakta lapangan seperti itulah yang mendasari industri otomotif terus berupaya meminimalkan resiko, dengan menciptakan sistem kontrol. Salah satunya, dengan Head-Up Display (HUD), yang memiliki prospek menjanjikan. Itu karena HUD mampu menampilkan informasi penting pada kaca depan, langsung pada area pandang pengemudi, hingga ia tak perlu lagi menunduk atau celingukan mengalihkan pandangannya dari jalan di depannya. Dengan memanfaatkan proyektor laser (laser projector), diharapkan kaca mobil depan nantinya bisa berfungsi sebagai layar monitor yang bisa menampilkan berbagai informasi berguna bagi pengendara. Tidak sampai di situ, HUD juga diharapkan mampu menjadi alat bantu ketika mengemudi dalam kabut yang tebal atau kegelapan malam. Dengan tambahan beberapa sensor sonar dan kamera night vision, kaca depan mobil nantinya mampu menunjukkan area-area penting dari jalanan yang berada di depan mobil, seperti tepi jalan, rambu, dan objek yang melintas di depannya. Berikut merupakan contoh penggunaan HUD di masa depan.
Ada 2 tipe Head Up Display System, yaitu Fixed HUD dan HMD.
1.            Fixed HUD mengharuskan penggunaannya melihat tampilan melalui media yang dipasangkan ke chassis/bodi mesin. Tampilan yang ditampilkan tergantung dari orientasi mesin yang bersangkutan misalkan pesawat tempur. System ini digynakan di kebanyakan pesawat tempur. Contoh HUDS, seperti General Motors yang memulai mengembangkan Head Up Display Berteknologi Laser. Dengan inovasi ini, pengemudi tak akan lagi menemukan kendala penglihatan pada kondisi gelap, hujan bahkan kabut sekalipun. Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui dimana keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan tersebut pada kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.
2.            HMD lebih fleksible karena system ini menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan kepala pengguna.

2.            Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsung. Sebuah contoh nyata adalah Marmer UI Answering Machine oleh Durrell Uskup (1992). Sebuah kelereng mewakili satu pesan yang ditinggalkan di mesin penjawab. Menjatuhkan marmer ke piring diputar kembali pesan atau panggilan terkait kembali pemanggil. Contoh lain adalah sistem Topobo. Balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat bentak bersama, tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan blok dapat menghapal gerakan-gerakan ini dan diulang mereka.
Pelaksanaan lain memungkinkan pengguna untuk membuat sketsa gambar di atas meja sistem dengan pena yang benar-benar nyata. Menggunakan gerakan tangan, pengguna dapat mengkloning gambar dan peregangan dalam sumbu X dan Y akan hanya sebagai salah satu program dalam cat. Sistem ini akan mengintegrasikan kamera video dengan gerakan system pengakuan. Contoh lain adalah logat, pelaksanaan TUI membantu membuat produk ini lebih mudah diakses oleh pengguna tua produk. 'teman' lewat juga dapat digunakan untuk mengaktifkan interakasi yang berbeda dengan produk. Beberapa pendekatan telah dilakukan untuk membangun middleware untuk TUI generik. Mereka sasaran menuju kemerdekaan aplikasi domain serta fleksibilitas dalam hal teknologi sensor yang digunakan. Sebagai contoh, Siftables menyediakan sebuah platform aplikasi yang sensitif menampilkan gerakan kecil bertindak bersama-sama untuk membentuk antar muka manusia – computer. Dukungan kerjasama TUIs harus mengizinkan distribusi spasial, kegiatan asynchronous, dan modifikasi yang dinamis, TUI infrastruktur, untuk nama yang paling menonjol. Pendekatan ini menyajikan suatu kerangka kerja yang didasarkan pada konsep ruang tupel LINDA untuk memenuhi persyaratan ini. Kerangka kerja yang dilaksanakan TUI untuk menyebarkan teknologi sensor pada semua jenis aplikasi dan aktuator dalam lingkungan terdistribusi.

3.            Computer Vision
Computer Vision adalah ilmu pengetahuan dan teknologi mesin yang dapat mengerti, di mana “mengerti” dalam hal ini berarti bahwa mesin mampu mengekstrak informasi dari sebuah gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan beberapa tugas. Sebagai suatu disiplin ilmu, computer vision berkaitan dengan teori di balik sistem buatan yang mengekstrak informasi dari suatu gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis. Sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk menerapkan teorinya dan modelnya untuk pembangunan sistem computer vision. Contoh aplikasi computer vision mencakup sistem untuk :
a.            Proses pengendalian (misalnya, suatu industri robot atau kendaraan otonom) Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau perhitungan penduduk)
b.            Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database gambar, dan urutan gambar)
c.             Memodelkan objek atau lingkungan (misalnya, penyelidikan industri, analisis citra medis, atau pemodelan topografi)
d.            Interaksi (misalnya, sebagai masukan ke perangkat untuk interaksi manusia dan komputer)

4.            Browsing Audio Data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet.
Sebagai kemajuan teknologi jaringan, semakin banyak diterapkan jaringan produk yang dibuat-buat terus-menerus. Salah satu yang paling umum diterapkan jaringan yang dikenal adalah produk kamera IP, yang dapat menampilkan isi (video / audio data) melalui Internet. Kamera IP biasanya terhubung ke jaringan melalui router, dan memiliki sebuah IP (Internet Protocol) address setelah operasi sambungan. Penemuan ini berkaitan dengan system dan metode untuk browsing video/ audio data, lebih khusus ke jaringan video atau audio system browsing dan metode yang akan diatur sebuah IP untuk browsing video atau audio. Singkatnya, browsing audio data ini adalah suatu fasilitas yang dapat mengidentifikasi suatu file audio. Misalnya, dengan mengetahui elemen-elemen yang tidak ada pada file audio tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui siapa penyanyi, siapa pengarang, ataupun siapa pencipta dari file audio tersebut.

5.            Speech Recognition
Automatic Speech Recognition (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan system yang memungkinkan computer untuk menerima masukan berupa kata yang di ucap. Teknologi ini, memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dnegan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya mejadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang suara sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasika kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagao sebuah komando untuk melakkan suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilalukan secara otomatis dengan komando suara.
Alat pengeal ucapan, atau yang sering disebut dengan speech recognition ini, membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam memcocokkan kata yang diucapkan selajutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung pada pengeras suara. Dan kekurangan lain dari alat ini, adalah alat ini hanya dapat mengenal kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja, serta hanya bisa mengenal kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata. Hanya sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak tergatung pada pengeras suara dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak orang serta dapat mengenal kata-kata continue atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Pengenalan suara sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengenalan pengguna (identifikasi suara berdasarkan orang yang berbicara) dan pengenalan ucapan (identifikasi berdasarkan kata yang diucapkan). Alat ini sudah ada sejak tahun 1940, dimana pada  tahun tersebuut perussahaan American Telephone and Telegraph Company (AT&T) sudah mulai mengembankan suatu perangkat teknologi yang dapat mengidentifikasi kata yang diucapkan manusia. Lalu, sekitar tahun 1960-an para peneniliti dari perusahaan tersebut sudah berhasil membuat suatu perangkat yang dapat mengidentifikasi kata-kata terpisah dan pada tahun 1970-an, mereka sudah dapat membuat perangkat yang dapat megidentikikasi kata-kata continue. Alat ini menjadi fungsional sejak tahun 1980-an dan hingga sekarang masih akan terus dikembangkan dan ditingkatkan keefektifannya.
Aplikasi-aplikasi alat pengenalan ucap dapat dilihat dari beberapa bidang, yaitu :
-              Bidang komunikasi
Dalam bidang komunikasi terdapat beberapa jenis alat pengenalan ucap, seperti : Komando suara, Pendiktean dan Telepon.
-              Bidang kesehatan
Alat pengenal ucapan banyak digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu para penyandang cacat dalam beraktivitas. Contohnya ada pada aplikasi Antarmuka Suara Pengguna aatau Voice User Interface (VUI) yang menggunakan teknologi pengenalan ucapan dimana pengendalian saklar lampu. Misalnya, tidak peril dilakukan secara manual dengan menggerakkkan saklar tetatpi cukup mengeluarkan parintah dalam bentuk ucapan sebagai saklarnya. Metode ini membantu manusia yang secara fisik tidak dapat menggerakkan saklar karena cacat pada tangan. Penerapan VUI ini tidak hanya untuk lampu saja tetapi bisa juga untuk aplikasi-aplikasi control yang lain.
-              Bidang militer
Dalam bidang militer juga terdapat beberapa macam alat pengenalan ucap : Pelatihan penerbangan dan Helicopter.

6.            Speech Synthesis
Speech Synthesis adalah produk buatan dari pembicaraan manusia. Sebuah sistem komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech synthesizer, dan dapat diterapkan dalam perangkat lunak atau perangkat keras. Sistem text-to-speech (TTS) mengkonversi bahasa teks normal ke dalam pembicaraan, sistem lain membuat representasi bahasa isyarat seperti transkripsi fonetik ke dalam pembicaraan. Speech synthesis dapat dibuat dengan menggabungkan potongan rekaman pembicaraan yang tersimpan dalam database. Sistem berbeda dalam ukuran dari unit pembicaraan yang tersimpan, sebuah sistem yang menyimpan telepon atau diphones menyediakan berbagai output terbesar, tetapi mungkin kurang jelas. Untuk domain penggunaan khusus, penyimpanan seluruh kata atau kalimat memungkinkan untuk output berkualitas tinggi. Atau, synthesizer dapat menggabungkan sebuah model dari saluran vokal dan karakteristik suara manusia untuk membuat output suara “sintetik” yang lengkap. Kualitas speech synthesizer dinilai oleh kesamaan dengan suara manusia dan dengan kemampuannya untuk dipahami. Sebuah program text-to-speech cerdas memungkinkan orang dengan gangguan penglihatan atau tuna aksara untuk mendengarkan karya tulis pada komputer rumahan. Banyak sistem operasi komputer telah menyertakan speech synthesizer sejak awal 1980-an.
Kualitas sistem speech synthesis yang paling penting adalah kealamian dan dimengerti. “Kealamian” menggambarkan seberapa dekat output suara seperti pembicaraan manusia, sedangkan “dimengerti” adalah kemudahan dengan suatu output yang dimengerti. Speech synthesizer yang ideal adalah alami dan dimengerti. Sistem speech synthesis biasanya mencoba untuk memaksimalkan kedua karakteristik. Dua teknologi utama untuk menghasilkan bentuk gelombang speech synthesis adalah concatenative synthesis dan formant synthesis. Setiap teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan, dan maksud penggunaan dari sistem sintesis akan menentukan pendekatan yang akan digunakan.

Sumber :

Selasa, 23 Oktober 2012

Compiere

NAMA : ARINI
KELAS : 4KA12
NPM : 12109726


Minggu ini saya mendapat tugas kuliah yang membahas tentang software-software Enterprise Resource Planning (ERP) yang terdiri dari Compiere, ADempiere, Open ERP dan SAP. Tetapi pada kesempatan kali ini saya akan mereview tentang Compiere,  yang kebetulan pada semester ini saya akan mendapatkan praktikum Compiere tersebut, jadi sekalian saya perdalam tentang software tersebut.

Menurut referensi yang saya dapatkan, Compiere adalah sebuah software ERP (singkatan dari Enterprise Resource Planning), dan merupakan sebuah software ERP berbasis open source pertama kali dan merupakan salah satu software ERP yang paling popular saat ini. Sampai dengan awal tahun 2008 sudah lebih dari 1.300.000 kali di download dari website http://www.sourceforge.net, Compiere yang di bangun dengan menggunakan Java J2EE dapat di jalankan di berbagai platform seperti Windows, Linux, Unix, dll. Di Indonesia, beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia sudah banyak yang menggunakannya. Compiere dilengkapi dengan beberapa fitur, semisal Inventory Management, Purchasing, Sales Order, Account Payable, Account Receivable dan General Ledger sebagai pondasinya.


Berikut cara meng-install Compiere pada Windows :
1.       Menginstall database
2.       Menginstall JDK
3.       Mengunduh dan mengekstrak Compiere
4.       Persiapan Instalasi Server
5.       Pengaturan Database (import dan setup database Oracle untuk compiere)
6.       Memulai server
7.       Mensetup klien
8.       Memulai klien (nama dan password)

Gambar diatas adalah contoh tampilan login pada Compiere


Loginlah sebagai SuperUser (case sensitive) dan passwordnya : System. Compiere akan mengingat data login anda. Pilih Role sebagai GardenWorld Admin. Dan berikut tampilan menu pada Compiere :




Toolbar-toolbar yang ada pada Compiere :
ü Ignore : untuk menyimpan data yang baru saja diinput.
üHelp : untuk menampilkan windows help.
ü New Record :  membuat atau memulai record baru.
ü Delete : menghapus data yang sudah diinput.
ü Save : menyimpan data yang diinput dalam database.
ü Refresh : menmpilkan data yang baru diinput sehingga data yang lama tidak  tampil dalam windows.
ü  Find : mencari data yang dapat meliputi pencarian customer, vendor, client dll.
ü Attachment : digunakna untuk pengiriman database ke user yang meminta pengiriman melalui web.
ü  Data grid : menmpilkan seluruh database yang berupa label.
ü History : tampilan kalender yang menentukan tanggal dibuatnya database dalam compiere dan menampilkan seluruh data berdasarkan tanggal.
ü  Menu :  digunakan untuk balik ke window menu utama.
ü  Parent record : menampilkan data hanya berupa judul.
ü  First record : menampilkan record yang ada dibaris atasnya beserta dengan keterangannya.
ü  Last record : menampilkan record baru hanya pada baris bawahnya atau sebelum.
ü  Next record : menuju kedalam record selanjutnya dalam suatu report.
ü  Report : menmpilkan report yang sudah terdapat data input.
ü  Arcive document & report : mengambil data berupa dokumen dalam report.
ü  Print : icon yang digunakan untuk mencetak laporan dalam bentuk hasil cetakkan kertas.
ü  Zoom across : menampilkan tampilan window zoom untuk mengganti data

Kelebihan dari software Compiere :
ü  Implementasi ERP yang cepat dan fleksibel
ü  Perangkat lunak ERP open source komersil
ü  Arsitektur Model-Driven yang memudahkan pengontrolan
ü  Aplikasi ERP yang dirancang untuk Ekonomi Global.
ü  Terintegrasi dengan semua data yang diperlukan
ü  Tingkat keamanan yang cukup tinggi
ü  User interface yang friendly

Kekurangan dari software Compiere :
ü  Tidak tersedia lagi WebUI  (demikian juga dengan Standard edition)
ü  Tidak tersedianya PDF exporter (hanya da versi demo,padahal ini penting sekali)