Minggu, 02 Desember 2012

Work Breakdown Structure sesuai Penulisan Ilmiah


WBS adalah merupakan kependekan dari Work Breakdown Structure. Work Breakdown Structure merupakan proses awal dari project management yang membagi dalam fase-fase project. WBS sangat penting dalam perencanaan project. Dengan WBS kita akan menuliskan tahapan-tahapan project secara mendetail. Dari tahapan-tahapan yang kita tuliskan kita kemudian akan menganalisa kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) dan sumber-sember daya lainnya seperti tempat, fasilitas, alat-alat yang diperlukan. Dari analisa sumber daya-sumber daya ini kemudian kita bisa tentukan total waktu yang dibutuhkan. Dari total waktu yang dibutuhkan dan pemakaian sumber-sumber daya lainnya kita bisa menentukan biaya project. Biaya project ditambah dengan keuntungan yang ingin kita peroleh maka didapatkan harga  project. Dalam WBS kita akan membuat daftar fase-fase pengerjaan project. Beberapa fase tergantung dari fase sebelumnya, tetapi ada juga beberapa fase yang bisa dikerjakan secara bersama-sama. Dari analisa ini kita bisa memperkirakan kapan project bisa dimulai dan kapan project bisa selesai.

Adapun 3 manfaat utama WBS dalam proses perencanaan dan pengendalian proyek sebagai berikut :
1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.
2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.

Ada empat macam bentuk dasar dari WBS yang biasa digunakan dalam
proses pembuatan aplikasi penggajian, yaitu :
1. Linear, merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya dan tidak diperbolehkan adanya percabangan. Tampilan yang dapat ditampilkan adalah satu halaman sebelumnya atau satu
halaman sesudahnya.
2. Hirarki. Struktur hirarki merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai Master Page atau halaman utama. Halaman utama ini akan mempunyai halaman percabangan yang dikatakan Slave Page atau halaman pendukung. Jika salah satu halaman pendukung diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master Page, halaman utama kedua. Pada struktur penjejakan ini tidak diperkenankan adanya tampilan secara linear.
3. Non Linear. Pada struktur non linear diperkenankan membuat penjejakan bercabang. Percabangan ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki. Pada navigasi non linear walaupun terdapat percabangan tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama tidak ada pada master page dan slave page.
4. Campuran (Composite). Struktur penjejakan campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur
sebelumnya.

Berdasarkan dari Penulisan Ilmiah yang saya buat yaitu Aplikasi Mobile Jadwal KRL Jabodetabek,  saya melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 
a. Menentukan konsep permasalahan yang akan dibahas pada penulisan kali ini. Yaitu dengan cara mengetahui masalah yang terjadi di sekeliling saat ini. 
b. Mendesign bentuk aplikasi, dimulai dengan menyusun seluruh materi-materi yang bersangkutan. Lalu merancang interface aplikasinya yang menarik dan memudahkan user dalam penggunaannya. 
c. Menginput kodingan program Java yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini agar sesuai dengan rancangan yang diinginkan. 
d. Implementasi, yaitu melakukan uji coba untuk mengetahui apakah program berjalan sesuai keiinginan atau tidak. Tentu awalnya di tes menggunakan emulator J2ME yang tersedia pada Netbeans IDE 7.1.1, lalu jika berhasil akan di tes pada handphone.
Contoh WBS dari Aplikasi tersebut ialah sebagai berikut :

Pentingnya Manajemen Kontrol Keamanan pada Sistem

Menurut saya manajemen control keamanan pada sistem adalah sebuah proses untuk mengatur, mengorganisasi, dan mengontrol tingkat keamanan pada setiap level system. Pada dasarnya manajemen kontrol keamanan pada sebuah sistem itu sangatlah penting, karena jika sistem manajemen yang kita miliki tidak memiliki sistem keamanan maka semua Aset Sistem Informasi yang ada didalamnya dapat terancam nilai keasliannya dan kerahasiaannya.

Aset Sistem Informasi yang harus dilindungi melalui system keamanan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Aset Fisik, meliputi :
a. Personnel
b. Hardware (termasuk media penyimpanan, dan periperalnya)
c. Fasilitas
d. Dokumentasi
e. Supplies

2. Aset Logika, meliputi :
a. Data / Informasi
b. Sofware (Sistem dan Aplikasi)

Sumber ancaman yang dapat terjadi pada system kita itu berasal dari 2 sumber, yaitu :
- Sumber ancaman External :
Nature / Acts of God
H/W Suppliers
S/W Suppliers
Contractors
Other Resource Suppliers
Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition)
Debt and Equity Holders
Unions (strikes, sabotage,harassment)
Governmnets
Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity)
Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion)

- Sumber ancaman Internal :
Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup.
Employee, contoh Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase, extortion (pemerasan), improper use of service (penggunaan layanan yg tidak sah)
Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas

Di setiap perusahaan pasti memiliki arsip atau data yang  sangat penting dan rahasia bagi orang yang tidak memiliki kepentingan didalamnya, oleh karena itu Manajemen Kontrol Keamanan pada system itu sangat penting agar tidak ada kebocoran informasi bagi pihak-pihak yang ada niatan jahat dan dapat mengganggu kelangsungan bisnis perusahaan.