Minggu, 10 Oktober 2010

Dampak dari situs jejaring sosial

Pertama saya akan memberikan informasi dari sebuah blog yg saya baca, caru setelah itu saya akan memberikan opini atas kasus ini.

Sumber : http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/fakta-terbaru-dampak-efek-mediajejaring.html

Fakta Terbaru Dampak& Efek Media/Jejaring Sosial
Posted on 09.13 No Comments
Label: Media/Jejaring Sosial

Merebaknya Jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, MySpace, Twitter, MySpace, Friendster, Friendfeed, YouTube, Flickr, LinkedIn, telah menimbulkan efek baru salam kehidupan manusia dewasa ini, tulisan yang akan saya buat merupakan kombinasi dari pendapat saya dan beberapa artikel rekan-rekan blog yang sebagian pendapatnya saya ambil, hadirnya jejaring sosial yang membumi membuat orang lebih seneng menghabiskan waktunya berlama-lama didepan laptop, komputer, BlackBerry,Smartphones atau bahkan rela nongkrongin warnet ampe pagi. Akses ke media ini telah mengalami revolusi yang sangat besar, tidak hanya anytime tapi any device, dimanapun dan kapanpun anda bisa berkomunikasi dengan seluruh teman anda di penjuru dunia. Luar biasa sekali...berikut satu pendapat yang saya ambil dari rekan blog berikut ini

Generasi muda menghabiskan banyak waktu di sana. Bahkan pekerja kantor memakai berjam-jam waktunya untuk bermain media sosial itu. Bahkan cenderung menimbulkan kecanduan / adiktif. Orang tidak banyak lagi saling bertemu fisik, cukup melalui media digital yang maya dan semu.

Salah satu kasus yang menghebohkan beberapa waktu lalu adalah tewasnya Megan Gillan yang bunuh diri akibat mengalami bullying (ejekan) di situs sosial Bebo.

Salah satu pendapat muncul dari wawancara harian The Sunday Telegraph dengan Archbishop (kepala gereja Katolik di Inggris) Vincent Nichols yang berkomentar ketika membahas kasus Megan Gillan.

Disebutkan bahwa situs-situs media sosial itu membawa anak-anak muda untuk membangun "hubungan semu sesaat" yang membawa mereka tidak dapat mengatasi persoalan ketika jaringan sosial mereka kolaps. Internet dan mobile-device disebutkan merupakan komunitas "dehumanisasi".

Juga dikatakan tentang kehilangan loyalitas dan naiknya individualisme di kalangan masyarakat Inggris yang dia temui dalam komunitas yang dilayaninya.

Dia juga mengungkapkan sebuah contoh para pemain sepak bola yang beraksi seperti "orang bayaran" dengan begitu mudahnya memutuskan kontrak untuk berpindah klub demi mencari bayaran lebih tinggi. Serta mengekspresikan ketakutannya akan gerakan untuk melonggarkan hukum atas bunuh diri dengan bantuan (seperti dalam kasus euthanasia).

Dia mengatakan bahwa hubungan sosial sudah diperlemah dengan menurunnya pertemuan face-to-face dan meningkatnya percakapan dengan telepon dan pesan singkat.

"Saya berpikir bahwa pemakaian berlebihan atas SMS dan email yang eksklusif berarti bahwa sebagai sebuah masyarakat sosial kita kehilangan beberapa kemampuan untuk membangun komunikasi interpersonal yang diperlukan untuk hidup bersama dan membangun sebuah komunitas."

"Kita kehilangan kemampuan sosial, kemampuan interaksi manusia, bagaimana membaca perasaan orang, membaca bahasa tubuh orang, bagaimana belajar bersabar sampai momen yang tepat untuk membuat sebuah keputusan."

"Pemakaian ekslusif yang terlalu banyak atas informasi elektronik membuat dehumanisasi di mana kemanusiaan itu sangat, sangat penting sebagai bagian dari kehidupan komunitas dan hidup berdampingan."

Archbishop juga mengkritik situs-situs jaringan sosial itu sebagai meninggalkan anak-anak dengan miskin pertemanan.

"Facebook dan MySpace mungkin memberikan kontribusi kepada komunitas, tapi saya kuatir mengenai hal itu. Itu bukan komunikasi yang akrab jadi tidak akan membangun komunitas yang akrab."

Dia juga mengingatkan bahwa situs-situs itu memberi kontribusi kepada tren dari anak-anak muda yang mementingkan "kuantitas atau jumlah teman" daripada kualitas pertemanan.

"Di antara anak-anak muda seringkali faktor kunci dalam bunuh diri adalah trauma atas hubungan yang semu."

Itu merupakan sindrom "semua" atau "tidak sama sekali" yang harus Anda miliki dalam usaha untuk mengungkapkan identitas, "mengkoleksi" teman di mana Anda dapat berbicara dan bahkan membanggakan diri. (Bicara yang kadang hanya satu arah.)

Persahabatan itu bukan komoditas, persahabatan adalah sesuatu yang berupa upaya keras dan bertahan lama selama hubungan itu benar.
Source:http://room8888.blogspot.com/2009/08/media-sosial-mengakibatkan-dehumanisasi.html

Nah setelah saya membaca tulisan tersebut, saya adalah salah satu 'korban' dari situs jejaring sosial yg sekarang ini sedang trend di kalangan masyarakat.
Jangankan para remaja yg menggunakan beberapa situs jejaring tersebut, tetapi para orang dewasa dan orang tua pun banyak juga yg menggunakannya. Tentu saja bukan hanya untuk iseng saja, tapi juga untuk keperluan sekolah dan pekerjaan.
Ada beberapa efek yg saya rasakan dari penggunaan situs ini. Yaitu saya rela menghabiskan waktu di depan laptop dan handphone hanya untuk mengikuti perkembangan yg terjadi di situs jejaring tersebut. Sampai-sampai kedua orang tua saya saja kesal melihat saya yg lupa waktu hehe. Bukan hanya waktu yg saya habiskan, tapi juga UANG. Ya pasti ketika kita membuka situs akan dikenakan biaya baik lewat laptop apalagi handphone. Tapi inilah yg dinamakan 'kecanduan' dari situs jejaring sosial. Biarpun saya sudah membatasi waktu dan biaya yg saya keluarkan, tetap saja karna sudah terbiasa jadi agak sulit untuk mengurangi dampak dari situs jejaring sosial tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar