Sabtu, 02 Oktober 2010

Polisi Larang Kongres Gay-Lesbian di Surabaya

19 April 2010

sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/138843-polisi_larang_kongres_gay_lesbian_di_surabaya

Kongres kaum Gay dan Lesbian yang akan diselenggarakan di Surabaya terus menuai protes. Dengan tegas Polwiltabes Surabaya mengeluarkan larangan penyelenggaraan Kongres Gay-Lesbian yang sedianya dilaksanakan 26-28 Maret 2010.

“Pertimbangannya kamtibmas dan reaksi masyarakat, karena itu harus dilarang,” kata Kepala Bagian Bina Mitra Polwiltabes Surabaya, AKBP Sri Setyo Rahayu, Rabu 24 Maret 2010.

Selain itu, sebelumnya, pada 22 Maret lalu kepolisian sudah melakukan pertemuan dan memberi masukan agar niatan itu dibatalkan.

Walaupun, rencana konggres itu telah didengar banyak orang. Bahkan, sebuah hotel berbintang telah ditetapkan sebagai tempat acaranya. Terkait itu, muncul tanggapan beragam ada yang mengaku tidak tahu menahu, ada juga yang berpendapat hal itu wajar, sebaliknya ada kalangan yang menyikapi sinis.

Bahkan ada yang bersikap reaktif dan mengancam melakukan penolakan dengan membubarkan acara. “Kami tidak ingin Surabaya ricuh, apalagi saat ini menjelang pelaksanaan pemilihan walikota,” lanjut dia.

Jika tak ada aral-melintang, organisasi gay dan lesbian se-Asia akan menggelar pertemuan akbar di Surabaya pada 26 hingga 28 Maret mendatang. Kegiatan yang baru pertama kali digelar di Indonesia ini bakal diikuti sedikitnya 200 peserta dari belasan negara di Asia dan didatangi peserta tamu dari benua lain.

Pertemuan yang berlabel The International Lesbian and Gay Association (ILGA) Asia Regional Conference ini merupakan kongres yang keempat kalinya. Tiga kali pertemuan sebelumnya digelar di Chiang Mai, Thailand (2008), Cebu, Filipina (2005), dan Mumbai, India (2002).

Ketua Panitia ILGA Asia Regional Conference, Poedjiati Tan mengakui, perhelatan ini akan berlangsung di Hotel Mirama Grand Marcure Surabaya. Konferensi akan mempertemukan sejumlah masalah sekaligus mencari jalan keluar terkait persoalan sosial golongan minoritas ini. Di antaranya dengan menggelar seminar tentang kesehatan, pendidikan, masalah diskriminasi, dan masalah-masalah lainnya.

Satu kata yang terlintas difikiran saya saat ini adalah “WOW”.. Saya sulit berkata-kata ketika mendengar berita ini telah terjadi di Indonesia. Menurut saya sangatlah tidak pantas jika event seperti ini diadakan di Indonesia yang mayoritas penduduknya belum paham dengan hubungan GAY dan LESBIAN. Tentu hal ini mendapat banyak tentangan dari masyarakat luas tau akan hal ini. Hubungan yang tidak wajar dan sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam ini membuat kalangan Ulama yang berada disekitar daerah Surabaya melarang diadakannya kongres ini. Saya pun sebagai mahasiswi sangat merasa prihatin kepada pihak-pihak yang menyetujui dan merencanakan acara ini diadakan di Indonesia. Memang setiap warga negara memiliki HAM dan bebas melakukan apa saja sesuai dengan keinginan. Tapi jika tindakannya melebihi batas kewajaran dan haram hukumnya dimata agama, maka tindakan tersebut harus ditegaskan lagi larangannya.

0 komentar:

Posting Komentar